Kamis, 13 Desember 2012

To : My Future

Assalammu'alaikum Wr. Wb....

Apakabar calon suamiku? Bagaimana keadaanmu sekarang ini? Aku berharap di manapun kau berada, kebahagiaan serta rahmatNya selalu menyertaimu.

Calon suamiku, ...

Di mana Engkau sekarang? Aku selalu setia menantimu, begitupun saat usiaku jelang duapuluh tahun lewat. Setiap usai shalat aku berharap pada Yang Kuasa untuk mengakhiri penantianku ini. Setiap malam, aku selalu menanti pagi, akankah engkau segera datang menjumpai. Mengajakku meniti jalan ilahi untuk mengayuh hidup menguatkan tekad untuk terus menjalankan titahNya juga Sunnah RasulNya.

Wahai calon suamiku, ...

Apa yang beratkan langkahmu untuk menjumpaiku? Apa yang sedang kau lakukan sekarang ini? Mencari rupiah demi rupiah sebagai ongkos agar kita dapat mengayuh bahtera itu bersama? Berapa besar ongkos itu? Berapa jumlah rupiah yang akan engkau cari? Bahtera seperti apa yang ingin kau tumpangi? Ekonomi, standar, atau eksekutif?

Tak soal buatku, bahtera apa yang akan kita kayuh, toh yang penting untukku kita akan menjalani semua itu dengan keikhlasan yang amat sangat. Tak perlu risaukan berapa rupiah yang kau miliki saat ini. Berapapun jumlahnya, aku selalu akan menerimamu. Asal rupiah yang kau dapatkan bukan dari jalan tak kau ketahui dari mana asalnya.

Terkadang aku takut menghadapi masa kini yang rumit. Aku takut terjatuh lagi, yang akan membuat mu kecewa. Sejujurnya aku lebih membutuhkan mu saat ini. Membimbing aku yang terombang ambing dalam kubangan lumpur. Tapi mungkin Allah punya jalan lain. Mengharuskan ku berusaha sendiri melindungi diriku dari segala godaan kehidupan yang modern ini. Menjaga kesucian hingga kau menjemputku. Terkadang aku resah. Emosiku tidak stabil. Kini aku mencintai seseorang. Apakah dia engkau wahai calon suami ku? 

Wahai calon suamiku...

Apa yang sedang kau lakukan hingga kau menunda untuk bertemu dengan ku? Apakah ada amanah lain yang harus kau tunaikan? Seberat apa amanah itu? Aku ingin mendampingimu. Menemanimu menunaikan amanah itu bersama-sama.

Calon suamiku yang selalu ku nanti,...

Di mana kau sekarang? Apa yang kau lakukan saat ini? Aku selalu berdoa agar di mudah kan nya langkahmu untuk mencapai cita-cita dan asa yang kau inginkan. Allah punya rencana untuk menunda mempertemukan kita sekarang ini karena Ia sedang mempersiapkan kita untuk menghusung amanah yang jauh lebih berat. Ia ingin kita lebih matang merenda hari esok seperti yang kita harapkan nantinya.

Calon suamiku,...

Siapapun yang Allah berikan untuk mendampingi hidupku, Aku akan selalu menantimu. Aku percaya Allah Yang Terkasih punya rencana yang terbaik untuk menyusun rencana hidupku juga hidupmu. Semoga kau disana sedang memperkuat iman mu. Mencukupkan bekal mu untuk menuntunku hingga di kehidupan abadi.


Calon suamiku,...

Kapan engkau datang? Aku akan tetap setia menantimu. Jaga dirimu baik-baik yah… Setiakan dirimu hanya untuk ku..

Dari ku yang merindukanmu

Princess


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NHW #2 : CHECKLIST INDIKATOR PROFESIONALISME PEREMPUAN

* NICE HOME WORK # 2 *  Bunda, setelah pemahaman awal menjadi Ibu Profesional, Kebanggaan Keluarga. Pekan ini kita akan diajarkan membu...